BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap individu bersifat unik.Hal tersebut sangat perlu
untuk kita pahami sebagai calon pendidik berkaitan dengan bagaimana nantinya
kita memberikan layanan kepada setiap peserta didik dengan adil, tepat dan
sesuai pada kemampuan yang mereka miliki.Sehingga kita mampu menjadi
fasilitator bagi peserta didik untuk mengoptimalkan potensi yang mereka
miliki.Agar hal tersebut dapat tercapai, tentunya terlebih dahulu kita harus
mengetahui serta memahami karakteristik yang dimilki oleh setiap individu kita.
Karakteristik tersebut pun tentu akan berbeda satu sama lainnya. Maka dalam hal
ini kita perlu memperhatikan perbedaan individu agar dapat memberikan perlakuan
yang tepat sesuai karakteristiknya.Termasuk dalam hal ini bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kecerdasaan yang tinggi, atau dapat kita sebut dengan
anak berbakat.
Perhatikan terhadap
pendidikan anak berbakat sebenarnya sudah di kenal sejak 2000 tahun yang lalu.
Misalnya plato pernah menyuruhkan agar
anak- anak berbakat di kumpulkan dan di didik secara khusus karena mereka ini
di harapkan bakal menjadi pemimpin negara dalam segala bidang pemerintahan.
Oleh kaena itu, mereka di bekali ilmu pengetahuan yang dapat menunjang tugas
mereka ( Rahman Nata wijaya, 1979 ).
Demikian pula di
indonesia, kehadiran mereka sudah di kenal sejak dulu. Banyak sekolah yang
menerapkan sistem loncat kelas atau dapat naik ke kelas berikutnya lebih cepat
meskipun waktu kenaikkan kelas belum saatnya.perhatian yang lebh
serius dan formal tersurat dalam UUSPN NO 2 TAHUN 1989 bahwa pserta
didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasaan luar biasa berhak memperoleh
pendidikan khusus untuk mengembangkan potensi anak- anak tersebut secara
optimal.
Agar anak berbakat
yang mempunyai potensi unggul tersebut
dapat mengembangkan potensinya di butuhkan program dan layanan pendidikan secara khusus. Mereka
lahir dengan membawa potensi luar biasa yang berarti telah membawa kebermaknaan
hidup, oleh karena itu, tugas pendidikan adalah mengembangkan kebermaknaan
tersebut secara optimal sehingga mereka dapat berkiprah dalam memajukan bangsa
dan negara.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penulisan ini
adalah :
1.
Bagaimana bakat yang dimiliki pada
peserta didik kelas VII SMP N 1 Adiwerna ?
2.
Apa saja karakteristik
pada peserta didik yang memilki bakat ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisanini
adalah :
1.
Untuk
mengetahui bakat yang dimiliki pada peserta didik kelas VII
SMP N 1 Adiwerna.
2. Untuk mengetahui karakteristik pada peserta
didik yang memiliki bakat.
BAB II
ISI
A. Konsep Bakat dan Anak Berbakat
1. pengertian bakat
Bakat adalah
memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukkan potensi seseorang untuk
mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu.Perwujudan dari potensi
ini biasanya bergantung bukan saja pada kemampuan belajar individu dalam bidang
itu, tetapi juga pada motivasi dan kesempatan – kesempatannya untuk
memanfaatkan ini.Tak bisa dipungkiri secara biologis bahwa bakat itu sedikit
banyak diturunkan dari satu individu pada individu yang lainnya.Yang dinamakan
bakat sebenarnya adalah “aptitude”.“Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan
sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih
perlu dikembangkan atau dilatih”.(Conny Semiawan, dkk, 1984).
Jadi bakat adalah
merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang
memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang.
2. pengertian berbakat
Berbakat
berarti kemampuan intelektual yang umum
atau bakat- bakat khusus di dalam derajat yang tinggi. (Conny
Semiawan, 1990). Berbakat berarti memilki bakat intelektua( Gibted l),
sedangkan Telented berarti memilki bakat- bakat khusus yang sifatnya non
intelektual, misalnya bakat musik, melukis atau yang lainnya.
Berdasarkan
pengertian di
atasdapat disimpulkan bahwa anak berbakat adalah anak yang mempunyai kemampuan
yang unggul dari anak rata-rata/normal baik dalam kemampuan intelektual maupun
nonintelektual sehingga mereka membutuhkan layanan pendidikan secara
khusus. Moh. Amin (1996) menyimpulkan bahwa keberbakatan merupakan istilah yang
berdimensi banyak. Keberbakatan bukan semata-mata karena seseorang memiliki
inteligensia tinggi melainkan ditentukan oleh banyak faktor.
3.Karakteristik keberbakatan anak
Ciri- ciri keberbakatan yang
nampak pada anak sebagai berikut :
a.
Kemampuan
inteligensi umum sangat tinggi, biasanya ditunjukkan dengan perolehan tes
inteligensi yang sangat tinggi.
b.
Bakat
istimewa dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Hal ini
biasanya ditunjukkan dengan prestasi istimewa dalam lomba porseni serta memilki
kegemaran dalam bidang olah raga.
c.
Kreativitas
yang tinggi dalam berpikir yaitu kemampuan untuk menemukan ide-ide baru dan memimpin
dalam kelompok belajar.
d.
Kemampuan
memimpin yang menonjol yaitu kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang
lain untuk bertindak sesuai dengan harapan kelompok.
4.
Faktor- faktor yang mempengaruhi keberbakatan anak
a. Faktor hereditas
Hereditas merupakan faktor yang
diwariskan dari orang tua yang meliputi
kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan
psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada
setiap orang, dan bakat bawaan tersebut
juga berbeda setiap orangnya.
b.Faktor Lingkungan
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi
lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran
yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun
seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya
dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia
bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia
menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam
mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut.
B.
Metode Penentuan Anak Berbakat
Dalam pelaksanaan survei keberbakatan anak yang akan penulis lakukan yaitu
menggunakan metode dokumentasi, penelitian ini menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku raport, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,1989:131). Berdasarkan
pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dokumentasi
adalah mengenai variabel atau hal-hal yang diteliti untuk dilakukan suatu
penyelidikan terhadap kelengkapan yang akan digunakan dalam penelitian.
Benda-benda yang diperlukan itu seperti buku induk peserta didik untuk mencari
data peserta didik beserta latar belakang keluarga dan data-data lainnya.
BAB III
METODOLOGI SURVEI
A.
Identitas subyek
1.
Nama Lengkap : Saeful Fakhrozi
2.
Nama Panggilan : Saeful
3.
Usia :12 tahun
4.
Kelas / NISN : VII / 1314107085
5.
Tempat / Tanggal Lahir : Tegal, 5 November 2001
6.
Jenis kelamin : Laki-laki
7.
Agama : Islam
8.
Alamat Rumah Lengkap : Desa Pecabean RT 20/ RW 05
Kec. Pangkah
9.
Suku Bangsa : Indonesia
10. Sekolah :
SMP N 5 Adiwerna
Nilai Tes Prestasi : 877
Hobi : Sepak bola
Nilai Tes Prestasi : 877
Hobi : Sepak bola
11. Data Ayah :
10.1Nama : Wanudin
10.2Umur : 35 tahun
10.3Agama :Islam
10.4Pekerjaan : sopir
12. Data Ibu :
10.5Nama : Triyani
10.6Umur : 29 tahun
10.7Agama : Islam
13. Data Saudara/saudari :
10.9 Nama : Puput Aulia Ade dian
11.1 Tempat tanggal lahir : Tegal, 14 Desember 2008
11.1
Sekolah : Tk
Pertiwi
B.Metode
pengumpulan data
Untuk mendapatkan data-data yang diinginkan dan yang mendukung dalam
penulisan ini maka ada beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai untuk
digunakan dalam penulisan ini yaitu :
1.
Angket
Angket adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui(Suharsimi Arikunto,2006:151).
Angket didefinisikan sebagai sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang
berkaitan dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang
diktahui dan perlu dijawab oleh responden(Anwar,2009:167).
2.
Observasi( pengamatan)
Observasi merupakan suatu cara untuk mengetahui
bakat anak melalui kegiatan yang dilakukan oleh anak, baik di sekolah, keluarga
dan masyarakat yang diamati.
C.Teknik
Analisis
Menurut Iskandar,(2008:254)
mendefinisikan analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal
untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu. Iskandar
(2008:254) Analyis of data can
investigated by compairing responses on one data with responses on other data
(Analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu dengan
data yang lain).
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan
teori diatas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberbakatan anak yaitu
dipengaruhi oleh adanya faktor
hereditas dan faktor lingkungan.Faktor Hereditas merupakan faktor yang
diwariskan dari orang tua yang meliputi
kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan
psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada
setiap orang, dan bakat bawaan tersebut
juga berbeda setiap orangnya, sedangkan Faktor lingkungan merupakan hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah
dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam
mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat
yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari
lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia
menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan
mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun
memeksimalkan bakatnya tersebut
Sedangkan berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa saeful merupakan anak yang pintar disekolahnya dengan hasil
belajar yang baik serta dengan
dukungan orang tua dan gurunya disekolah saeful dapat belajar dengan baik, ditambah lagi dengan fasilitas disekolahnya, yang lengkap dengan perpustakaan dan alat- alat olahraga sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan apa yang diinginkan.
Saeful menyukai mata pelajaran Penjaskes, nilai saeful di pelajaran tersebut baik sehingga yang sering dilakukan oleh saeful di sekolahnya selain belajar di
kelas adalah bermain futsal bersama dengan teman-temannya, saefulmempunyai keinginan untuk menjadi pemain sepak bola terkenal, sehinggan saeful senang sekali bermain sepak bola, orang tua saeful sangat mendukung dengan keinginan anaknya. Sekolah
saeful juga menyiapkan ekstrakulikuler buat
siswanya.jadi anak dapat mengembangkan bakat sesuai dengan apa yang diinginkan
dan saeful berbakat dalam olahraga yaitu
bermain bola.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa saeful termasuk anak yang pintar dalam
mata pelajaran penjaskes. Saefulmempunyai keinginan untuk
menjadi pemain sepak bola yang terkenal, sehinggan saeful sangatsenang sekali apabila dalam bermain sepak bola, serta
orang tua saeful
sangat mendukung dengan keinginan anaknya. Dalam hal ini faktor
yang mendorong saeful memilki bakat olahraga yaitu memilki kemampuan dalam
bidang olahraga, sehingga ia menginginkanmya agar dapat menjadi pemain sepak
bola yang terkenal.
B.
Saran
Bagi orang tua hurus bisa membedakan antara bakat dan minat yang dimiliki
anaknya, dengan demikian orangtua bisa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan
untuk perkembangan bakat yang dimiliki oleh anaknya. Guru disekolah dan teman
sepermainan anak sangat membantu perkembangan bakat anak tersebut. Orang tua
yang tidak peka terhadap bakat yang dimiliki anaknya maka bakat yang dimiliki
oleh anak tersebut tudak akan berkembang dan akan terpendam sampai ia dewasa.
Bagi guru dan kepala sekolah diharapka dapat
menyediakan lahan untuk perkembangan bakat yang dimiliki oleh siswanya, seperti
ekstrakulikuler yang dapat mengisi waktu kosong anak saat istirahat atau libur
agar anak dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang
yang ada disekitarnya. Dengan demikian anak bisa berprestasi tidak hanya di
bidang akademiknya tetapi anak dapat juga berprestasi di bakat yang dimiliki
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto
suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Sesuatu Pendekatan Praktik. Jakarta
Anwar Sutoyo. 2009. Pemahaman Individu. Semarang: PT. Widya Karya
Utami Munandar.1992. Anak Berbakat. Jakarta: Rja
Grafindo Persada
makasih tips nya gan
BalasHapusKaos Muslim Dhikr Anak dan Keluarga