Jumat, 07 Februari 2014

layanan anak berbakat



BAB   I
  PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap individu bersifat unik.Hal tersebut sangat perlu untuk kita pahami sebagai calon pendidik berkaitan dengan bagaimana nantinya kita memberikan layanan kepada setiap peserta didik dengan adil, tepat dan sesuai pada kemampuan yang mereka miliki.Sehingga kita mampu menjadi fasilitator bagi peserta didik untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki.Agar hal tersebut dapat tercapai, tentunya terlebih dahulu kita harus mengetahui serta memahami karakteristik yang dimilki oleh setiap individu kita. Karakteristik tersebut pun tentu akan berbeda satu sama lainnya. Maka dalam hal ini kita perlu memperhatikan perbedaan individu agar dapat memberikan perlakuan yang tepat sesuai karakteristiknya.Termasuk dalam hal ini bagi peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasaan yang tinggi, atau dapat kita sebut dengan anak berbakat.
            Perhatikan terhadap pendidikan anak berbakat sebenarnya sudah di kenal sejak 2000 tahun yang lalu. Misalnya plato pernah  menyuruhkan agar anak- anak berbakat di kumpulkan dan di didik secara khusus karena mereka ini di harapkan bakal menjadi pemimpin negara dalam segala bidang pemerintahan. Oleh kaena itu, mereka di bekali ilmu pengetahuan yang dapat menunjang tugas mereka ( Rahman Nata wijaya, 1979 ).
            Demikian pula di indonesia, kehadiran mereka sudah di kenal sejak dulu. Banyak sekolah yang menerapkan sistem loncat kelas atau dapat naik ke kelas berikutnya lebih cepat meskipun waktu kenaikkan kelas belum saatnya.perhatian yang  lebh  serius dan formal tersurat dalam UUSPN NO 2 TAHUN 1989 bahwa pserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasaan luar biasa berhak memperoleh pendidikan khusus untuk mengembangkan potensi anak- anak tersebut secara optimal.
            Agar anak berbakat yang mempunyai potensi unggul tersebut  dapat mengembangkan potensinya di butuhkan program dan  layanan pendidikan secara khusus. Mereka lahir dengan membawa potensi luar biasa yang berarti telah membawa kebermaknaan hidup, oleh karena itu, tugas pendidikan adalah mengembangkan kebermaknaan tersebut secara optimal sehingga mereka dapat berkiprah dalam memajukan bangsa dan negara.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1.      Bagaimana bakat yang dimiliki pada peserta didik kelas VII SMP N 1 Adiwerna ?
2.      Apa saja karakteristik pada peserta didik yang memilki bakat ?
C. TUJUAN PENULISAN   
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisanini adalah :
1.   Untuk mengetahui bakat yang dimiliki pada peserta didik kelas VII
SMP N 1 Adiwerna.
2. Untuk mengetahui karakteristik pada peserta didik yang memiliki bakat.












BAB II
                ISI
A. Konsep Bakat dan Anak Berbakat
1. pengertian bakat
              Bakat adalah memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukkan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu.Perwujudan dari potensi ini biasanya bergantung bukan saja pada kemampuan belajar individu dalam bidang itu, tetapi juga pada motivasi dan kesempatan – kesempatannya untuk memanfaatkan ini.Tak bisa dipungkiri secara biologis bahwa bakat itu sedikit banyak diturunkan dari satu individu pada individu yang lainnya.Yang dinamakan bakat sebenarnya adalah “aptitude”.“Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”.(Conny Semiawan, dkk, 1984).
              Jadi bakat adalah merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang.
2. pengertian berbakat
Berbakat berarti kemampuan  intelektual  yang umum  atau  bakat- bakat khusus  di dalam derajat yang tinggi. (Conny Semiawan, 1990). Berbakat berarti memilki bakat intelektua( Gibted l), sedangkan Telented berarti memilki bakat- bakat khusus yang sifatnya non intelektual, misalnya bakat musik, melukis atau yang lainnya.
Berdasarkan pengertian di atasdapat disimpulkan bahwa anak berbakat adalah anak yang mempunyai kemampuan yang unggul dari anak rata-rata/normal baik dalam kemampuan intelektual maupun nonintelektual sehingga mereka membutuhkan layanan pendidikan secara khusus. Moh. Amin (1996) menyimpulkan bahwa keberbakatan merupakan istilah yang berdimensi banyak. Keberbakatan bukan semata-mata karena seseorang memiliki inteligensia tinggi melainkan ditentukan oleh banyak faktor.
         3.Karakteristik keberbakatan anak
Ciri- ciri keberbakatan yang nampak pada anak sebagai berikut :
a.       Kemampuan inteligensi umum sangat tinggi, biasanya ditunjukkan dengan perolehan tes inteligensi yang sangat tinggi.
b.      Bakat istimewa dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan prestasi istimewa dalam lomba porseni serta memilki kegemaran dalam bidang olah raga.
c.       Kreativitas yang tinggi dalam berpikir yaitu kemampuan untuk menemukan ide-ide baru dan memimpin dalam kelompok belajar.
d.      Kemampuan memimpin yang menonjol yaitu kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan harapan kelompok.
          4. Faktor- faktor yang mempengaruhi keberbakatan anak
          a. Faktor hereditas
Hereditas merupakan  faktor yang diwariskan dari orang tua yang  meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat  bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya.
b.Faktor Lingkungan 
  Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut.


B. Metode Penentuan Anak Berbakat
              Dalam pelaksanaan survei keberbakatan anak yang akan penulis lakukan yaitu menggunakan metode dokumentasi, penelitian ini menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku raport, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto,1989:131). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dokumentasi adalah mengenai variabel atau hal-hal yang diteliti untuk dilakukan suatu penyelidikan terhadap kelengkapan yang akan digunakan dalam penelitian. Benda-benda yang diperlukan itu seperti buku induk peserta didik untuk mencari data peserta didik beserta latar belakang keluarga dan data-data lainnya.
             




















           
                                                           BAB III      
METODOLOGI SURVEI
A.    Identitas subyek
1.      Nama Lengkap                     : Saeful Fakhrozi
2.      Nama Panggilan                   : Saeful
3.      Usia                                      :12 tahun
4.      Kelas / NISN                       : VII / 1314107085
5.      Tempat / Tanggal Lahir        : Tegal, 5 November 2001
6.      Jenis kelamin                        : Laki-laki
7.      Agama                                  : Islam
8.      Alamat Rumah Lengkap      : Desa Pecabean RT 20/ RW 05
   Kec. Pangkah
9.      Suku Bangsa                        : Indonesia
10.  Sekolah                             : SMP N 5 Adiwerna
Nilai Tes
Prestasi               : 877
Hobi                     
            : Sepak bola
11.  Data Ayah                            :
10.1Nama                             : Wanudin
10.2Umur                             : 35 tahun
10.3Agama                           :Islam
10.4Pekerjaan                       : sopir
12.  Data  Ibu                              :
10.5Nama                             : Triyani
10.6Umur                             : 29 tahun
10.7Agama                           : Islam
10.8Pekerjaan                       : Wiraswasta
13.  Data Saudara/saudari           :
10.9   Nama                          : Puput Aulia Ade dian
11.1  Tempat tanggal lahir   : Tegal, 14 Desember 2008
11.1   Sekolah                      : Tk Pertiwi

B.Metode pengumpulan data
            Untuk mendapatkan data-data yang diinginkan dan yang mendukung dalam penulisan ini maka ada beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai untuk digunakan dalam penulisan ini yaitu :
1.      Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya  atau hal-hal yang ia ketahui(Suharsimi Arikunto,2006:151).
Angket didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang diktahui dan perlu dijawab oleh responden(Anwar,2009:167).
2.      Observasi( pengamatan)
Observasi merupakan suatu cara untuk mengetahui bakat anak melalui kegiatan yang dilakukan oleh anak, baik di sekolah, keluarga dan masyarakat yang diamati.
C.Teknik Analisis
Menurut Iskandar,(2008:254) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu. Iskandar (2008:254) Analyis of data can investigated by compairing responses on one data with responses on other data (Analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lain).







BAB IV
PEMBAHASAN
              Berdasarkan teori diatas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberbakatan anak yaitu dipengaruhi oleh adanya faktor hereditas dan faktor lingkungan.Faktor Hereditas merupakan  faktor yang diwariskan dari orang tua yang  meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat  bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya, sedangkan Faktor lingkungan merupakan hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut
            Sedangkan berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa saeful merupakan anak yang pintar disekolahnya dengan hasil belajar yang baik serta dengan dukungan orang tua dan gurunya disekolah saeful dapat belajar dengan baik, ditambah lagi dengan fasilitas disekolahnya, yang lengkap dengan perpustakaan dan alat- alat olahraga sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan apa yang diinginkan. Saeful menyukai mata pelajaran Penjaskes, nilai saeful di pelajaran tersebut baik sehingga yang sering dilakukan oleh saeful di sekolahnya selain belajar di kelas adalah bermain futsal bersama dengan teman-temannya, saefulmempunyai keinginan untuk menjadi pemain sepak bola terkenal, sehinggan saeful senang sekali bermain sepak bola, orang tua saeful sangat mendukung dengan keinginan anaknya. Sekolah saeful juga menyiapkan ekstrakulikuler buat siswanya.jadi anak dapat mengembangkan bakat sesuai dengan apa yang diinginkan dan saeful berbakat dalam olahraga yaitu bermain bola.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa saeful termasuk anak yang pintar dalam mata pelajaran penjaskes. Saefulmempunyai keinginan untuk menjadi pemain sepak bola yang terkenal, sehinggan saeful sangatsenang sekali apabila dalam bermain sepak bola, serta orang tua saeful sangat mendukung dengan keinginan anaknya. Dalam hal ini faktor yang mendorong saeful memilki bakat olahraga yaitu memilki kemampuan dalam bidang olahraga, sehingga ia menginginkanmya agar dapat menjadi pemain sepak bola yang terkenal.
B.     Saran
Bagi orang tua hurus bisa membedakan antara bakat dan minat yang dimiliki anaknya, dengan demikian orangtua bisa menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk perkembangan bakat yang dimiliki oleh anaknya. Guru disekolah dan teman sepermainan anak sangat membantu perkembangan bakat anak tersebut. Orang tua yang tidak peka terhadap bakat yang dimiliki anaknya maka bakat yang dimiliki oleh anak tersebut tudak akan berkembang dan akan terpendam sampai ia dewasa.
Bagi guru dan kepala sekolah diharapka dapat menyediakan lahan untuk perkembangan bakat yang dimiliki oleh siswanya, seperti ekstrakulikuler yang dapat mengisi waktu kosong anak saat istirahat atau libur agar anak dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dengan demikian anak bisa berprestasi tidak hanya di bidang akademiknya tetapi anak dapat juga berprestasi di bakat yang dimiliki







DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Sesuatu Pendekatan Praktik. Jakarta
Anwar Sutoyo. 2009. Pemahaman Individu. Semarang: PT. Widya Karya
Utami Munandar.1992. Anak Berbakat. Jakarta: Rja Grafindo Persada

1 komentar: